Selasa, 25 Oktober 2011

Formasi pemain sepak bola


Formasi (system) dalam permainan sepak bola adalah cara penempatan, ruang gerak serta pembagian tugas dari setiap pemain dengan posisi yang di tempatinya. Hal tersebut berlaku baik pada saat melakukan penyerangan maupun pada waktu melaksanakan pertahanan. Dengan system ini, setiap pemain telah mengetahui tugas utamanya, daerah atau ruang gerak masimg-masimg, memahami apa yang harus dilakukan pada saat menyerang atau bertahan dan kemana harus bergerak.
Dengan formasi, maka pola penyerangan dan pertahanan akan terkoordinir dan kerjasama akan lebih terarah. Setiap formasi mempunyai cirri-ciri dan menuntut kualitas atau tingkat kemampuan pemain yang berbeda-beda. Bahkan setiap posisi dalam system tertentu memerlukan kualitas pemain yang tidak sama.
Beberapa contoh formasi yang biasa dilakukan dalam permainan sepak bola:
1. 3 – 5 – 2 : 3 pemain belakang, 5 pemain tengah, dan 2 pemain depan.
2. 4 – 3 – 3 : 4 pemain belakang, 3 pemain tengah, dan 3 pemain depan.
3. 4 – 4 – 2 : 4 pemain belakang, 4 pemain tengah, dan 2 pemain depan
4. 4 – 5 – 1 : 4 pemain belakang, 5 pemain tengah, dan 1 pemain depan.
5. 4 – 2 – 4 : 4 pemain belakang, 2 pemain tengah, dan 4 pemain penyerang.
6. dsb

PERATURAN PERMAINAN DALAM SEPAK BOLA


1.      Waktu bermain
Selama permainan berlangsung, pemain tidak boleh meninggalkan lapangan  tanpa izin wasit atau pemimpin pertandingan, kecuali thrown in, corner kick, menghindari dari perangkap off-side, terdorong keluar, atau membetulkan tali sepatu.
2.      Ketentuan pemenang
Regu atau kesebelasan yang paling banyak memasukan bola ke dalam gawang lawan dinyatakan sebagai pemenang.
3.      Pelanggaran dan tendangan bebas
Ada dua macam tendangan bebas: tendangan bebas langsung (direct free kick) dan tendangan bebas tidak langsung (indirect free kick). Tendangan bebas langsung adalah tendangan bebas yang bisa langsung menjadi gol meskipun belum menyentuh pemain yang lain. Sedangkan tendangan bebas tidak langsung hanya bisa menjadi gol jika terlebih dahulu menyentuh pemain yang lain (termasuk kipper).
Tendangan bebas langsung di berikan karna pelanggaran-pelanggaran berikut ini:
1)      Menendang atau berusaha menendang lawan
2)      Mengganjal atau berusaha mennganjal lawan
3)      Menabrak lawan
4)      Memukul atau berusaha memukul lawan
5)      Mendorong lawan
6)      Melompat kepada lawan
7)      Menarik anggota tubuh atau pakaian lawan
8)      Membuat kontak dengan lawan sebelum menyentuh bola saat melakukan tackling
9)      Meludahi lawan
10)  Hand ball. Wasit bisa memutuskan tendangan penalti jika pelanggaran-pelanggaran tersebut dilakukan didalam koak penalty
Tendangan bebas tidak langsung karena pelanggaran-pelanggaaran berikut:
1)      Cara bermain yang berbahaya yakni membahayakan diri sendiri atau lawan (menendang terlalu tinggi di dekat lawan, menyundul bola yang terlalu rendah yang akan di tending oleh lawan, dsb)
2)      Menghalangi gerakan lawan dengan badan, sementara ia jauh dari bola (lebih dari 3 feet)
3)      Menghalangi kipper mengambil bola
4)      Ketika kartu kuning atau kartu merah diberikan, sementara wasit tidak memberikan tendangan bebas langsung.
Hanya berlaku untuk kipper:
1)      Memegang bola lebih dari 6 detik
2)      Memegang bola yang di umpan balik dengan kaki oleh teman sendiri(namun jika bola tersebut di umpan balik oleh teman tidak degan kaki, boleh dipegang oleh kipper)
3)      Memegang bola yang dilempar ke dalam oleh teman sendiri
4)      Secara sengaja mengambil kembali bola yang telah dilepas
4.      Hand ball, hand ball tidak terjadi jika seorang pemain menyentuh karena:
1)      Secara reflex melindunginya dari cedera
2)      Bukan dia yang menyentuh bola tetapi bola yang mengarah kepada dirinya sementara lenganya dalam keadaan pasif
5.      Tendangan pojok (corner kick, kadang juga di sebut sepak pojok) merupakan salah satu set piece (bola mati) dalam permainan sepak bola. Bisa di bilang 30% tercipata dari sepak pojok.

Taktik Permainan Sepak Bola

Taktik yang biasa dipakai oleh klub-klub sepak bola adalah sebagai berikut:
4-4-2
4-3-2-1
4-5-1
3-4-3
3-5-2
4-3-3
taktik yang dipakai oleh sebuah tim selalu berubah tergantung dari kondisi yang terjadi selama permainan berlangsung. Pada intinya ada tiga taktik yang digunakan yaitu; Bertahan, Menyerang dan Normal.

Ofisial
Sebuah pertandingan diperintah oleh seorang wasit yang mempunyai “wewenang penuh untuk menjalankan pertandingan sesuai Peraturan Permainan dalam suatu pertandingan yang telah diutuskan kepadanya” (Peraturan 5), dan keputusan-keputusan pertandingan yang dikeluarkannya dianggap sudah final. Sang wasit dibantu oleh dua orang asisten wasit (dulu dipanggil hakim/penjaga garis). Dalam banyak pertandingan wasit juga dibantu seorang ofisial keempat yang dapat menggantikan seorang ofisial lainnya jika diperlukan.

Tim
Setiap tim maksimal memiliki sebelas pemain, salah satunya haruslah penjaga gawang. Kadang-kadang ada peraturan kejuaraan yang mengharuskan jumlah minimum pemain dalam sebuah tim (biasanya delapan).
Sang penjaga gawang diperbolehkan untuk mengambil bola dengan tangan atau lengannya di dalam kotak penalti di depan gawangnya.
Pemain lainnya dalam kedua tim dilarang untuk memegang bola dengan tangan atau lengan mereka ketika bola masih dalam permainan, namun boleh menggunakan bagian tubuh lainnya. Pengecualian terhadap peraturan ini berlaku ketika bola ditendang keluar melewati garis dan lemparan dalam dilakukan untuk mengembalikan bola ke dalam permainan.
Sejumlah pemain (jumlahnya berbeda tergantung liga dan negara) dapat digantikan oleh pemain cadangan pada masa permainan. Alasan umum digantikannya seorang pemain termasuk cedera, keletihan, kekurangefektifan, perubahan taktik, atau untuk membuang sedikit waktu pada akhir sebuah pertandingan. Dalam pertandingan standar, pemain yang telah diganti tidak boleh kembali bermain dalam pertandingan tersebut.
Lapangan permainan